Gerakan Efisiensi Listrik


Terbit di Harian Jogja, 28 November 2011
      Beberapa waktu silam, melalui surat general umum PT PLN (Persero) Kantor Distributor DIY dan Jateng mengeluarkan keputusan tentang gerakan pemutusan aliran listrik secara massal dan serentak di beberapa titik lokasi. Sasaran utama gerakan pemutusan aliran listrik ini adalah pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik selama 2-4 bulan. Melihat kenyataan ini, PT PLN seakan menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru.

     Disatu sisi gerakan pemutusan ini sejatinya akan memberikan efek jera terhadap para pelanggan yang sering menunggak dalam pembayaran listrik. Tetapi disisi lain akan menimbulkan beragam masalah baru, seperti terhambatnya laju perekonomian industri rumahan, terhambatnya aktivitas belajar anak-anak di malam hari, dan semua kegiatan yang sangat bergantung kepada listrik.
     Seharusnya pemerintah dan pihak terkait harus lebih serius lagi dalam mencari solusi karena bukan gerakan pemutusan aliran listrik yang diinginkan masyarakat. Tapi masyarakat menginginkan sebuah gerakan yang dapat memberikan solusi bagi semua. Dalam hal ini efisiensi menjadi solusi yang paling baik untuk dikemukakan karena semua elemen terkait termasuk masyarakat dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh besarnya tunggakan dan kenaikan tarif dasar listrik.
       Gerakan efisiensi bisa dimulai dari pemerintah dengan menjalankan gerakan efisiensi bahan bakar yang dapat menutupi subsidi listrik sebesar Rp 7,4 triliun yang menjadi alasan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik. Penambahan pasokan gas minimal 100 juta kaki kubik per hari dan penerapan kewajiban pasok ke dalam negeri (Domestic Market Obligation / DMO) minimal sesuai besaran royalti 13,5 persen. Kalau itu dijalankan, ada penghematan Rp 7 triliun, sehingga tarif dasar listrik tidak perlu naik.
     Pemerintah juga perlu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang hemat energi dan tata cara melakukan penghematan secara berkesinambungan. Karena sosialisasi bisa menjadi momen yang sangat krusial dalam menjalankan langkah-langkah efisiensi.
        Dikalangan masyarakat juga bisa melaksanakan gerakan efisiensi hemat listrik dengan mematikan listrik yang tidak dibutuhkan, menjalankan program-program hemat listrik, menggunakan produk hemat energi, dll. Ketika masyarakat sadar akan hal ini dan mau menjalankanya dengan serius, maka sangat mungkin kenaikan tarif dasar listrik, byar pet, dan masalah listrik lainya bisa diminimalisir.
          Oleh karena itu, upaya-upaya mencapai situasi dan kondisi yang baik dan harmonis harus selalu dijaga. Bagi masyarakat harus sadar betul akan hak dan tanggung jawab. Bagi Pemerintah janganlah mengecilkan keberadaan rakyatnya demi menyelamatkan angggaran negara saja. Tentu harus lebih dari itu, sepatutnya anggaran negara itu harus bisa dinikmati rakyat secara luas berdasarkan asas keadilan sosial.

0 komentar:

Posting Komentar