Revolusi Proletar Pertama di Dunia


                                                              
Judul                : Revolusi Permanen
Penulis             : Leon Trotsky
Penerbit           : Resist Book, Yogyakarta
Terbit Buku      : Maret, 2009
Tebal               : xxxvi + 332 halaman
Peresensi         : Ihsan Rahmat El’yurdis
Terbit Res.       : Koran Seputar Indonesia
Tgl Terbit         : 31 Mei 2009

Sebuah gagasan yang brilian dari Marx yang kemudian dikembangkan oleh Leon Trotsky tahun 1904, Trotsky mengambil Marx sebagai titik tolak dan kemudian mengembangkan ide ini menjadi sebuah teori yang lengkap dan dapat diaplikasikan dalam situasi sekarang ini.
Semenjak perang Dunia kedua, semua “Negara ketiga” telah melalui sebuah priode gejolak sosial yang berkelanjutan, pencapaian kemerdekaan secara formal. Tetapi nasib kaum proletar dan kaum tani miskin masih jauh dari yang diharapkan, mereka tetap diperbudak oleh Negara kapitalis maju. Indonesia bukanlah pengecualian, walaupun memiliki potensi produksi yang besar, Indonesia tetap terpuruk dan terbelakang.

Dibawah kondisi masa kini, tugas-tugas revolusi borjuis-demokratik di Negara terbelakang tidak dapat diselesaikan dengan basis relasi properti kapitalis. Kaum borjuis yang lemah dari Negara eks-koloni ini terlalu terikat dengan modal asing Internasional untuk bisa melaksanakan revolusi nasional saampai garis akhir.Hanya  kelas proletar, bekerja sama dengan kaum tani miskin dan kaum miskin kota, yang dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial, tugas ini tidak dapat diselesaikan di satu negara saja, terutama negara terbelakang.
Kondisi kaum proletar yang semakin terpuruk membuat Leon Trotsky bangkit dan membuat suatu revolusi yang maha dahsyat, sebuah teori yang telah berhasil menumbangkan kapitalisme di Rusia, yang kemudian diabadikan dalam sebuah buku yang judul Revolusi Permanen yang menyatakan bahwa kelas buruh mampu merebut kekuasaan, dan borjuis kolonial dengan borjuis negara-negara terbelakang tidak mampu menjalankan tugas Revolusi Demokratis borjuis. 
Buku setebal 332 halaman ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah karya Trotsky ‘Hasil dan Prospek’ ditahun 1905, yang mengulas tentang Revolusi yang terjadi di Rusia (1917). Revolusi yang datang secara tiba-tiba mengejutkan semua orang, kecuali kaum Demokratik, yang tujuan utamanya adalah untuk menuntaskan tugas-tugas revolusi borjuis, tetapi karena kaum borjuis menentang segala tugas-tugas demokratik dan mengambil posisi kontra revolusioner, maka kepemimpinan jatuh ketangan proletar yang akhinya merebut kekuasaan dengan memimpin kaum buruh tani dan melaksanakan revolusi tersebut. Inilah Revolusi Permanen yang diramalkan dan dijelaskan oleh Trotsky. yang mana sebuah kesimpulan ditarik bahwa pengambil alihan kekuasaan oleh kelas proletar menjadi tugas dari Revolusi Rusia.
Karakter Revolusi Rusia merupakan masalah fundamental bagi aliran ideologi dan organisasi politik gerakan revolusioner Rusia yang berbeda-beda, bahkan didalam gerakan social-demokrat sendiri, masalah karekter Rusia menyebabkan pertentangan yang serius segera setelah peristiwa memberikanya sebuah karakter prakis. Semenjak tahun 1904, pertentangan ini mengambil dua aliran fundamental antara Revolusi Manshevisme (minoritas) dan Bolsvemisme (mayoritas).
Secara alami Revolusi Manshevisme merupakan transfer kekuasaan ketangan borjuis dan pembangunan kondisi bagi parlementer borjuis, dari sudut pandang Bolsvemisme , walaupun mengakui karakter borjuis dari Revolusi yang akan datang, tetapi mereka tetap membentuk sebuah republik yang demokratis melalui kediktatoran kelas proletar dan tani.
Dan bagian kedua adalah ‘Revolusi Permanen’ yang ditulisnya pada tahun 1928, setelah dia diasingkan oleh Stelin dari tanah kelahiranya, karyanya yang kedua ini adalah sebuah karya polemik yang ditujukan untuk menjawab fitnah-fitnah kelompok stalin dan Bukharin terhadap teori Revolusi Permanen, dan untuk melawan teori “dua tahap” dan “sosialisme di suatu Negara” dimana dua teori ini telah memainkan peran yang kriminal dalam perkembangan revolusi di negara-negara koloni.
Teori Stalin dan Bukharin, yang bertentangan dengan keseluruhan pengalaman revolusi Rusia, tidak hanya menegakan secara mekanik revolusi demokratik yang bertentangan dengan revolusi sosialis, namun juga membuat sebuah jurang antara revolusi nasional dan internasional. Teori tersebut menekankan pada revolusi di negara terbelakang yang bertentangan dengan kediktatoran kaum proletar, oleh karena itu teori ini memasukan ilusi dan fiksi kedalam dunia politik.
Karya ini sangat layak dibaca karena di dalamnya terdapat formulasi teori Revolusi Permanen yang merupakan sumbangsih terbesar dalam teori Politik Revolusioner. Bukan hanya itu, buku ini juga menjelaskan seperti apa teori revolusi permanen dalam praktek. Dan Ini merupakan karya pertama dari tokoh terkemuka Revolusi oktober 1917 di Rusia “Leon Trotsky” diterbitkan di Indonesia.
Pada akhirnya, yang dapat dijadikan catatan dari buku ini adalah karya Trotsky tentang Revolusi Permanen merupakan sumber teoritis strategi Revolusi Proletar dan gagasan bahwa borjuis kolonial dan borjuis negara-negara terbelakang tidak mampu menjalankan tugas Revolusi Demokratis borjuis.

0 komentar:

Posting Komentar